BAB
II
ANALISIS
DESKRIPTIF
2.1 Pengertian
Analisis deskriptif
adalah analisis yang menggambarkan suat data yang akan dibuat baik data sendiri
maupun data secara berkelompok. Tujuan analisis deskriptif untuk membuat
gambaran secara sistematis data yang factual dan akurat mengenai fakta-fakta
serta hubungan antar fenomena yang diselidiki atau diteliti. Dalam penyajian
ini akan dibahas mengenai pengukuran gejala pusat misalkan Mean (rata-rata),
Mode dan Median.
2.2.
Rata-Rata (Mean)
Rata-rata
hitung atau disingkat dengan mean. Penggunaan rata-rata hitung untuk sampel
bersimbul (x
dibaca eks bar). Perhitungan mean dibagi dua
yaitu mean data tunggal dan mean data kelompok.
a.
Mean
Data Tunggal
Data yang
dipakai untuk menghitung mean tunggal hanya sedikit jumlahnya, perhitungannya
dengan cara menunjukan semua nilai data dibagi banyaknya data, dengan rumus:
Xi = jumlah tiap
data
n = jumlah data
Contoh : 2-1
Nilai akhir
ujian semester dari sepuluh mahasiswa pada mata kuliah statistik semester genap
sebuah perguruan tinggi adalah sebagai berikut : 80, 90, 70, 60, 70, 80, 70,
60, 80, 90. Berapakah meanya dari hasil ujian mahasiswa tersebut?
Penyelesaian
Jadi nilai rata-rata statistik ke sepuluh mahasiswa tersebut adalah 75
Contoh 2-2
Direktur PT. Maju
Sejahtera di Kota Ternate memberikan tunjangan hari raya kepada Sebelas
karyawannya, besarnya tunjangan yang diberikan sesuai dengan masa kerjanya.
Masing-masing karyawan mendapatkan tunjangan sebesar : 5 juta, 4 Juta, 3 juta,
2 juta, 3,5 juta, 2,5 juta, 2 juta, 3 juta, 2,5 juta, 4 juta, dan 4,5
juta. Berapakah rata-rata tunjangan yang
diterima dari kesebelas karyawan tersebut?
Penyelesaian
Jadi rata – rata
tunjangan yang diterima sebelas karyawan perusahaan tersebut sebesar 3,27 juta
b. Mean Data Kelompok
Apabila data
yang sudah dikelompokan dalam distribusi frekuensi, maka data tersebut akan
berbaur sehingga keaslian data itu akan hilang bercampur dengan data lain
menurut kelasnya, hanya dalam perhitungan mean kelompok diambil titik tengahnya
yaitu setengah dari jumlah ujung bawah kelas dan ujung atas kelas untuk
mewakili setiap kelas interval. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari
kemungkinan data yang ada disetiap interval mempunyai nilai yang lebih besar
atau lebih kecil dari titik tengah. Perhitungan data mean kelompok dapat dicari
dengan rumus :
ti =
titik tengah
fi =
frekuensi
Contoh 2-3
Diketahui nilai
ujian akhir semester mata kuliah statistik pada Fakultas Ekonomi Universitas
Khairun angkatan 2010 yang diikuti oleh 100 mahasiswa seperti tabel 2.1 berikut
ini. Berapakah rata-rata kelompok nilai statistik tersebut?
Tabel
2.1 Nilai ujian statistik angkatan 2010
Nilai
Interval
|
Frekuensi
(f)
|
60
– 64
65
– 69
70
– 74
75
– 79
80
– 84
85
– 89
90
– 94
|
6
5
10
15
20
28
16
|
Jumlah
|
100
|
Langkah –
langkah menjawab
1.
Buatlah tabel dan susunlah data dengan
menambah kolom yang diperlukan sebagai berikut
Tabel 2.2 Nilai Ujian Statistik Angkatan 2010
Nilai
Interval
|
Frekuensi
(fi)
|
Titik
tengah (ti)
|
Jumlah
(tifi)
|
60
– 64
65
– 69
70
– 74
75
– 79
80
– 84
85
– 89
90
– 94
|
6
5
10
15
20
28
16
|
62
67
72
77
82
87
92
|
372
335
720
1155
1640
2436
1472
|
Jumlah
|
100
|
|
8130
|
2.
Berilah notasi statistik angka yang
sudah ada untuk memudahkan perhitungan fi
= 100, tifi = 8130
3.
Hitunglah nilai rata-rata dengan rumus X
= ( ti . fi ) ∑ fi
Jadi
nilai rata-rata kelompok adalah 81,3
Contoh 2- 4
Teori lain untuk menghitung mean data kelompok dapat
dihitung dengan menggunakan rumus :
t0 = titik tengah ke 0
fi = frekuensi
si = tanda angka meningkat atau menurun
fi = jumlah
frekuensi
Tabel 2.3 Nilai Ujian Statistik Angkatan 2010
Nilai
Interval
|
Frekuensi
(fi)
|
60
– 64
65
– 69
70
– 74
75
– 79
80
– 84
85
– 89
90
– 94
|
6
5
10
15
20
28
16
|
Jumlah
|
100
|
langkah menjawab
1. Buatlah
tabel baru dan susunlah data seperti berikut:
Tabel 2.4 Nilai Ujian Statistik Angkatan 2010
Nilai
Interval
|
Frekuensi
(fi)
|
Titik
tengah (ti)
|
si
|
Jumlah
(fisi)
|
60
– 64
65
– 69
70
– 74
75
– 79
80
– 84
85
– 89
90
– 94
|
6
5
10
15
20
28
16
|
62
67
72
77
82
87
92
|
-3
-2
-1
0
1
2
3
|
-18
-10
-10
0
20
56
48
|
Jumlah
|
100
|
|
|
86
|
2. Pilihlah
satu dari titik tengah sembarang, misalya t0 = 77, kemudian berilah angka 0 pada si
3. Urutkan
nilai titik tengah yang lebih kecil dari t0 dengan angka -1,-2 pada
kolom si dan nilai titik tengah yang lebih besar dengan angka
1,2,3,4 pada kolom si
4. Hitunglah
nilai rata-rata dengan rumus:
Jadi nilai rata-rata kelompok 81,3
2.3 Mode
Mode
atau disingkat dengan (Mo) adalah nilai dari data yang mempunyai frekuensi
tertinggi, atau nilai yang paling banyak keluar, baik data tunggal maupun
data berdistribusi (kelompok)
a.
Menghitung
Mode Data Tunggal
Menghitung
mode dengan data tunggal dilakukan sangat sederhana, yaitu dengan cara mencari
nilai yang sering muncul diantara sebaran data. Ukuran ini sering dipakai untuk
rata-rata data kualitatif. Misalnya sebagian besar penyakit AIDS di Papua
disebabkan oleh hubungan bebas, Pada umumnya masyarakat Maluku Utara bekerja
sebagai petani, sebagian besar mahasiswa Universitas Khairun berusia 21 tahun
dan lainnya. Penggunaan mode bagi data kualitatif maupun data kuantitatif
dengan cara menentukan frekuensi terbanyak diantara data yang ada.
Contoh 2-5
Diketahui frekuensi masyarakat
Kota Ternate yang berkunjung pada Maal Baru di Kota Tersebut setiap malam
minggu per jam. Data diambil dari pukul 17.00 sampai 23.00 adalah sebagai berikut
: 60; 70; 80;80;90;80 dan 70;
Berdasarkan hasil
laporan peristiwa kecelakaan lalu lintas di Kota Ternate dalam laporan bulanan selama tahun 2009 data
sebagai berikut: 25; 30; 20; 23; 24; 30; 20;20; 21; 27;28 dan 29
Jawab :
Mode hasil laporan
peristiwa kexcelakaan di Kota Ternate selama tahun 2009 adalah 20 peristiwa,
karena muncul sebanyak 3 kali.
Jawab : nilai mode
frekuensi kunjungan masyarakat ke Mal baru di Kota Ternate, yaitu pada nilai
80, karena nilai tersebut muncul sebanyak 3 kali.
b.
Menghitung
Mode Data Berdistribusi (kelompok)
Apabila kita sudah
mengerti mode berbentuk tunggal tadi, maka kita akan lebih mudah memahami mode
berbentuk distribusi (kelompok). Dalam hal ini dapat dihitung dengan rumus :
Mo = Bp
+ P. F 1 F 1+ F 2
M0 = Nilai
Mode
Bp = Batas
Bawah kelas yang mengandung modus
P = Panjang kelas nilai
modus
F1 = Selisih
antara frekuensi mode (f) dengan frekuensi sebelumya (fsd)
F2 = Selisih
antara frekuensi mode (f) dengan frekuensi sesudahnya (fsd)
Contoh 2-6
Diketahui data distribusi sebagai berikut
Tabel 2.5 Nilai Ujian Statistik Angkatan 2010
Nilai
Interval
|
Frekuensi
(fi)
|
60
– 64
65
– 69
70
– 74
75
– 79
80
– 84
85
– 89
90
– 94
|
6
5
10
15
20
28
16
|
Jumlah
|
100
|
Tandailah (Bp,
P, F1, F2) pada tabel 2.5 kemudian hitung modenya
Langkah menjawab
1.
Carilah jumlah frekuensi (f) mode yang
terbanyak dalam gugusan data yang mendekati rerata, yaitu 28. Nilai mode
terletak dikelas interval ke – 6
2.
Carilah batas bawah kelas mode (Bb) →
Bb =1/2 (84 + 85) = 84,5
3.
Hitunglah panjang kelas mode (P) = →
P = 85 – 89 = 5
4.
Carilah (F1), yaitu selisih
antara frekuensi mode dengan frekuensi sebelumnya →
F1= f - fsb = 28 –
20 = 8
5.
Carilah (F2), yaitu selisih
antara frekuensi mode dengan frekuensi sesudahnya →
f - fsd =
28-16 = 12
6.
Hitung mode dengan rumus : Mo
= Bp + P. F 1 F 1+ F 2
= 84,5 + 5. 8 8+12
= 86,5
Jadi mode data diatas
adalah 86,5
2.4 Median
Median
(Me) ialah nilai tengah dari gugusan data yang telah diurutkan (disusun) mulai
data terkecil sampai data terbesar atau sebaliknya dari data terbesar sampai
data terkecil. Median dibagi menjadi dua perhitungan yaitu: median data tunggal
dan median data berdistribusi (berkelompok).
a. Mencari Median Data Tunggal
Mencari median data
tunggal dengan cara mengurutkan data tersebut dari data terkecil sampai data
terbesar atau sebaliknya dari data terbesar sampai data terkecil sampai data
terkecil, kemudian posisi median dicari dengan rumus : Ms = ½ (n + 1). Dimana n
= jumlah data.
Contoh 2-7
Untuk data ganjil
Berikut ini adalah 11
nilai hasil ujian statistik mahasiswa
pada Fakultas Ekonomi
70; 50 ; 60; 80 ; 40;
50; 60; 70; 60; 90; 30
Penyelesaian
Langkah 1: urutkan data
dari yang terkecil sampai terbesar
30 ; 40 ;50 ;50; 60; 60
;60; 70; 70; 80; 90
Langkah 2: carilah
posisi median dengan rumus : Ms = ½ (n +
1).
Me = ½ (11 + 1) = 6
(posisi pada urutan ke 6)
Jadi letak Me pada
urutan ke 6 dengan besar median adalah 60
Contoh 2-8
Untuk data genap
Berikut ini adalah 10 nilai hasil ujian
statistik mahasiswa pada Fakultas
Ekonomi
70; 50 ;
80 ; 40; 50; 40; 70; 60; 90; 30
Langkah 1: urutkan data dari yang
terkecil sampai terbesar
30 ; 40 ; 40; 50 ;50; 60 ; 70; 70; 80; 90
Langkah 2: carilah posisi median dengan
rumus : Ms = ½ (n + 1).
Me = ½ (10 + 1) = 5,5 (posisi pada urutan
ke 5,5)
Besar median pada urutan 5,5 dapat dicari
dengan rumus Me = ½ (50 + 60) = 55
Jadi besar median data tersebut 55
b. Mencari Median Data Kelompok
Mencari median data
kelompok ini perlu dibuat susunan distribusi frekuensi terlebih dahulu dengan
cara mengurutkan data-data terkecil sampai data terbesar atau sebaliknya dari
data terbesar sampai data terkecil, kemudian menghitung rentangan (R), jumlah
kelas (K) dan panjang kelas interval (P). kemudian membuat distribusi frekuensi
dilanjutkan mencari nilai mediannya dengan rumus:
Me = Bb + P
. 1 2 n - jf f
Me = nilai median
Bb = Batas
bawah kelas sebelum nilai median
P = Panjang kelas nilai median
n = jumlah data
f = banyaknya frekuensi
kelas median
Jf = jumlah dari semua
frekuensi kumulatif sebelum kelas median
Contoh 2-9
Diketahui nilai ujian akhir
semester mata kuliah statistik pada Fakultas Ekonomi Universitas Khairun
angkatan 2010 yang diikuti oleh 100 mahasiswa seperti tabel 2.6 berikut ini.
Berapakah median nilai statistik tersebut?
Tabel
2.6 Nilai Ujian Statistik Angkatan 2010
Nilai
Interval
|
Frekuensi
(f)
|
Frekuensi
kumulatif
|
60
– 64
65
– 69
70
– 74
75
– 79
80
– 84
85
– 89
90
– 94
|
6
5
10
15
20
28
16
|
6
11
21
36
56
84
100
|
Jumlah
|
100
|
|
Sumber
data: 2.1
Penyelesaian
Diketahui jumlah data n
= 100
Interval kelas = 5
Langkah 1: Carilah
nilai interval yang mengandung unsur median dengan rumus ½ n = ½ 100 = 50. Jadi median diperkirakan terletak
pada kelas ke-5
Langkah 2 : carilah
batas bawah kelas median (Bb): batas bawah kelas median adalah batas
bawah kelas ke 5 = ½ (79 + 80) = 79,5
Langkah 3 : carilah
frekuensi kelas median : (f) = 20
Langkah 4 : carilah
jumlah frekuensi kumulatif sebelum kelas
median : (jf) = 36
Langkah 5 : hitunglah
nilai median dengan rumus
Me = Bb + P
. 1 2 n - jf f
Me = 79,5 + 5 1 2 100-36 20
Me = 79,5 + 5 (0,7)
Me = 79,5 + 3,5
Me = 83
Jadi nilai median data
diatas adalah 83
Tidak ada komentar:
Posting Komentar