Senin, 18 Maret 2013

latihan


BAB II
ANALISIS DESKRIPTIF

2.1       Pengertian
Analisis deskriptif adalah analisis yang menggambarkan suat data yang akan dibuat baik data sendiri maupun data secara berkelompok. Tujuan analisis deskriptif untuk membuat gambaran secara sistematis data yang factual dan akurat mengenai fakta-fakta serta hubungan antar fenomena yang diselidiki atau diteliti. Dalam penyajian ini akan dibahas mengenai pengukuran gejala pusat misalkan Mean (rata-rata), Mode dan Median.

2.2.      Rata-Rata (Mean)
Rata-rata hitung atau disingkat dengan mean. Penggunaan rata-rata hitung untuk sampel bersimbul (x  dibaca eks bar). Perhitungan mean dibagi dua yaitu mean data tunggal dan mean data kelompok.
a.      Mean Data Tunggal
Data yang dipakai untuk menghitung mean tunggal hanya sedikit jumlahnya, perhitungannya dengan cara menunjukan semua nilai data dibagi banyaknya data, dengan rumus:
X  = Xin
Xi = jumlah tiap data
n = jumlah data
X  = rata-rata

Contoh : 2-1
Nilai akhir ujian semester dari sepuluh mahasiswa pada mata kuliah statistik semester genap sebuah perguruan tinggi adalah sebagai berikut : 80, 90, 70, 60, 70, 80, 70, 60, 80, 90. Berapakah meanya dari hasil ujian mahasiswa tersebut?
Penyelesaian
X  = Xin  
X  = 80+90+70+60+70+80+70+60+80+9010  =  75010  = 75
Jadi nilai  rata-rata statistik  ke sepuluh mahasiswa tersebut adalah 75
Contoh 2-2
Direktur PT. Maju Sejahtera di Kota Ternate memberikan tunjangan hari raya kepada Sebelas karyawannya, besarnya tunjangan yang diberikan sesuai dengan masa kerjanya. Masing-masing karyawan mendapatkan tunjangan sebesar : 5 juta, 4 Juta, 3 juta, 2 juta, 3,5 juta, 2,5 juta, 2 juta, 3 juta, 2,5 juta, 4 juta, dan 4,5 juta.  Berapakah rata-rata tunjangan yang diterima dari kesebelas karyawan tersebut?
Penyelesaian
X  = Xin  
X  = 5 juta+4 juta+3 juta+2 juta+3,5 juta+2,5 juta+2 juta+3 Juta+2,5 juta+4 Juta+4,5 juta11  =  36 juta11  = 3,27 juta
Jadi rata – rata tunjangan yang diterima sebelas karyawan perusahaan tersebut sebesar 3,27 juta                               

b.      Mean Data Kelompok
Apabila data yang sudah dikelompokan dalam distribusi frekuensi, maka data tersebut akan berbaur sehingga keaslian data itu akan hilang bercampur dengan data lain menurut kelasnya, hanya dalam perhitungan mean kelompok diambil titik tengahnya yaitu setengah dari jumlah ujung bawah kelas dan ujung atas kelas untuk mewakili setiap kelas interval. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari kemungkinan data yang ada disetiap interval mempunyai nilai yang lebih besar atau lebih kecil dari titik tengah. Perhitungan data mean kelompok dapat dicari dengan rumus :
X  = (ti. fi)fi  
x  = mean data kelompok
ti = titik tengah
fi = frekuensi

Contoh 2-3
Diketahui nilai ujian akhir semester mata kuliah statistik pada Fakultas Ekonomi Universitas Khairun angkatan 2010 yang diikuti oleh 100 mahasiswa seperti tabel 2.1 berikut ini. Berapakah rata-rata kelompok nilai statistik tersebut?
Tabel 2.1 Nilai ujian statistik angkatan 2010
Nilai Interval
Frekuensi (f)
60 – 64
65 – 69
70 – 74
75 – 79
80 – 84
85 – 89
90 – 94
6
5
10
15
20
28
16
Jumlah
100
Langkah – langkah menjawab
1.      Buatlah tabel dan susunlah data dengan menambah kolom yang diperlukan sebagai berikut
Tabel 2.2 Nilai Ujian Statistik Angkatan 2010
Nilai Interval
Frekuensi (fi)
Titik tengah  (ti)
Jumlah (tifi)
60 – 64
65 – 69
70 – 74
75 – 79
80 – 84
85 – 89
90 – 94
6
5
10
15
20
28
16
62
67
72
77
82
87
92
372
335
720
1155
1640
2436
1472
Jumlah
100

8130

2.      Berilah notasi statistik angka yang sudah ada untuk memudahkan perhitungan  fi = 100, tifi = 8130
3.      Hitunglah nilai rata-rata dengan rumus           X  = (ti. fi)fi  
X  = 8130100  = 81,3
Jadi nilai rata-rata kelompok adalah 81,3

Contoh 2- 4
Teori lain untuk menghitung mean data kelompok dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
x  = t0 + P. ∑(fi.si)fi
x  = Mean
t0 = titik tengah ke 0
fi = frekuensi
si = tanda angka meningkat atau menurun
fi  = jumlah frekuensi


Tabel 2.3 Nilai Ujian Statistik Angkatan 2010
Nilai Interval
Frekuensi (fi)
60 – 64
65 – 69
70 – 74
75 – 79
80 – 84
85 – 89
90 – 94
6
5
10
15
20
28
16
Jumlah
100
langkah menjawab
1.      Buatlah tabel baru dan susunlah data seperti berikut:
Tabel 2.4 Nilai Ujian Statistik Angkatan 2010
Nilai Interval
Frekuensi (fi)
Titik tengah  (ti)
si
Jumlah (fisi)
60 – 64
65 – 69
70 – 74
75 – 79
80 – 84
85 – 89
90 – 94
6
5
10
15
20
28
16
62
67
72
77
82
87
92
-3
-2
-1
0
1
2
3
-18
-10
-10
0
20
56
48
Jumlah
100


86

2.      Pilihlah satu dari titik tengah sembarang, misalya t0 =  77, kemudian berilah angka 0 pada si
3.      Urutkan nilai titik tengah yang lebih kecil dari t0 dengan angka -1,-2 pada kolom si dan nilai titik tengah yang lebih besar dengan angka 1,2,3,4 pada kolom si
4.      Hitunglah nilai rata-rata dengan rumus:
x  = t0 + P. ∑(fi.si)fi  =
x  = 77 + 5. 86100  = 77 + 5 (0,86) = 81,3
Jadi nilai rata-rata kelompok 81,3

2.3       Mode
Mode atau disingkat dengan (Mo) adalah nilai dari data yang mempunyai frekuensi tertinggi, atau nilai yang paling banyak keluar, baik data tunggal maupun data  berdistribusi (kelompok)
a.       Menghitung Mode Data Tunggal
Menghitung mode dengan data tunggal dilakukan sangat sederhana, yaitu dengan cara mencari nilai yang sering muncul diantara sebaran data. Ukuran ini sering dipakai untuk rata-rata data kualitatif. Misalnya sebagian besar penyakit AIDS di Papua disebabkan oleh hubungan bebas, Pada umumnya masyarakat Maluku Utara bekerja sebagai petani, sebagian besar mahasiswa Universitas Khairun berusia 21 tahun dan lainnya. Penggunaan mode bagi data kualitatif maupun data kuantitatif dengan cara menentukan frekuensi terbanyak diantara data yang ada.

Contoh 2-5
Diketahui frekuensi masyarakat Kota Ternate yang berkunjung pada Maal Baru di Kota Tersebut setiap malam minggu per jam. Data diambil dari pukul 17.00 sampai 23.00 adalah sebagai berikut : 60; 70; 80;80;90;80 dan 70;
Berdasarkan hasil laporan peristiwa kecelakaan lalu lintas di Kota Ternate  dalam laporan bulanan selama tahun 2009 data sebagai berikut: 25; 30; 20; 23; 24; 30; 20;20; 21; 27;28 dan 29
Jawab :
Mode hasil laporan peristiwa kexcelakaan di Kota Ternate selama tahun 2009 adalah 20 peristiwa, karena muncul sebanyak 3 kali.
Jawab : nilai mode frekuensi kunjungan masyarakat ke Mal baru di Kota Ternate, yaitu pada nilai 80, karena nilai tersebut muncul sebanyak 3 kali.

b.      Menghitung Mode Data Berdistribusi (kelompok)
Apabila kita sudah mengerti mode berbentuk tunggal tadi, maka kita akan lebih mudah memahami mode berbentuk distribusi (kelompok). Dalam hal ini dapat dihitung dengan rumus :
Mo = Bp + P. F1F1+F2
M0 = Nilai Mode
Bp = Batas Bawah kelas yang mengandung modus
P = Panjang kelas nilai modus
F1 = Selisih antara frekuensi mode (f) dengan frekuensi sebelumya (fsd)
F2 = Selisih antara frekuensi mode (f) dengan frekuensi sesudahnya (fsd)

Contoh 2-6
Diketahui data distribusi sebagai berikut
Tabel 2.5 Nilai Ujian Statistik Angkatan 2010
Nilai Interval
Frekuensi (fi)
60 – 64
65 – 69
70 – 74
75 – 79
80 – 84
85 – 89
90 – 94
6
5
10
15
20
28
16
Jumlah
100
Tandailah (Bp, P, F1, F2) pada tabel 2.5 kemudian hitung modenya
Langkah menjawab
1.      Carilah jumlah frekuensi (f) mode yang terbanyak dalam gugusan data yang mendekati rerata, yaitu 28. Nilai mode terletak dikelas interval ke – 6
2.      Carilah batas bawah kelas mode (Bb)  Bb =1/2 (84 + 85) = 84,5
3.      Hitunglah panjang kelas mode (P) =  P = 85 – 89 = 5
4.      Carilah (F1), yaitu selisih antara frekuensi mode dengan frekuensi sebelumnya        F1= f - fsb = 28 – 20 = 8
5.      Carilah (F2), yaitu selisih antara frekuensi mode dengan frekuensi sesudahnya f - fsd = 28-16 = 12
6.      Hitung mode dengan rumus : Mo = Bp + P. F1F1+F2  = 84,5 + 5. 88+12  = 86,5
Jadi mode data diatas adalah 86,5

2.4       Median
Median (Me) ialah nilai tengah dari gugusan data yang telah diurutkan (disusun) mulai data terkecil sampai data terbesar atau sebaliknya dari data terbesar sampai data terkecil. Median dibagi menjadi dua perhitungan yaitu: median data tunggal dan median data berdistribusi (berkelompok).
a.      Mencari Median Data Tunggal
Mencari median data tunggal dengan cara mengurutkan data tersebut dari data terkecil sampai data terbesar atau sebaliknya dari data terbesar sampai data terkecil sampai data terkecil, kemudian posisi median dicari dengan rumus : Ms = ½ (n + 1). Dimana n = jumlah data.

Contoh 2-7
Untuk data ganjil
Berikut ini adalah 11 nilai hasil ujian statistik  mahasiswa pada Fakultas Ekonomi
70; 50 ; 60; 80 ; 40; 50; 60; 70; 60; 90; 30
Penyelesaian
Langkah 1: urutkan data dari yang terkecil sampai terbesar
30 ; 40 ;50 ;50; 60; 60 ;60; 70; 70; 80; 90
Langkah 2: carilah posisi median dengan rumus : Ms =  ½ (n + 1).
Me = ½ (11 + 1) = 6 (posisi pada urutan ke 6)
Jadi letak Me pada urutan ke 6 dengan besar median adalah 60

Contoh 2-8
Untuk data genap
Berikut ini adalah 10 nilai hasil ujian statistik  mahasiswa pada Fakultas Ekonomi
70; 50 ;  80 ; 40; 50; 40; 70; 60; 90; 30
Langkah 1: urutkan data dari yang terkecil sampai terbesar
30 ; 40 ; 40; 50 ;50;  60 ; 70; 70; 80; 90
Langkah 2: carilah posisi median dengan rumus : Ms =  ½ (n + 1).
Me = ½ (10 + 1) = 5,5 (posisi pada urutan ke 5,5)
Besar median pada urutan 5,5 dapat dicari dengan rumus Me = ½ (50 + 60) = 55
Jadi besar median data tersebut  55

b.      Mencari Median Data Kelompok
Mencari median data kelompok ini perlu dibuat susunan distribusi frekuensi terlebih dahulu dengan cara mengurutkan data-data terkecil sampai data terbesar atau sebaliknya dari data terbesar sampai data terkecil, kemudian menghitung rentangan (R), jumlah kelas (K) dan panjang kelas interval (P). kemudian membuat distribusi frekuensi dilanjutkan mencari nilai mediannya dengan rumus:
Me = Bb + P . 12n-jff
Me = nilai median
Bb = Batas bawah kelas sebelum nilai median
P  = Panjang kelas nilai median
n = jumlah data
f = banyaknya frekuensi kelas median
Jf = jumlah dari semua frekuensi kumulatif sebelum kelas median

Contoh 2-9
Diketahui nilai ujian akhir semester mata kuliah statistik pada Fakultas Ekonomi Universitas Khairun angkatan 2010 yang diikuti oleh 100 mahasiswa seperti tabel 2.6 berikut ini. Berapakah median nilai statistik tersebut?





Tabel 2.6 Nilai Ujian Statistik Angkatan 2010
Nilai Interval
Frekuensi (f)
Frekuensi kumulatif
60 – 64
65 – 69
70 – 74
75 – 79
80 – 84
85 – 89
90 – 94
6
5
10
15
20
28
16
6
11
21
36
56
84
100
Jumlah
100

Sumber data: 2.1
Penyelesaian
Diketahui jumlah data n = 100
Interval kelas = 5
Langkah 1: Carilah nilai interval yang mengandung unsur median dengan rumus ½ n =  ½ 100 = 50. Jadi median diperkirakan terletak pada kelas ke-5
Langkah 2 : carilah batas bawah kelas median (Bb): batas bawah kelas median adalah batas bawah kelas ke 5 = ½ (79 + 80) = 79,5
Langkah 3 : carilah frekuensi kelas median : (f) = 20
Langkah 4 : carilah jumlah frekuensi kumulatif  sebelum kelas median : (jf) = 36
Langkah 5 : hitunglah nilai median dengan rumus
Me = Bb + P . 12n-jff
Me = 79,5 + 5 12 100-3620                
Me = 79,5 + 5 (0,7)
Me = 79,5 + 3,5
Me = 83
Jadi nilai median data diatas adalah 83

Tidak ada komentar:

Posting Komentar